Memahami Hari Lahir Pancasila dan Tokoh-Tokoh Perumusnya: Menanamkan Nilai Dasar Bangsa – Pancasila lahir pada 1 Juni 1945, sebuah momen bersejarah yang menandai fondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tanggal ini bukan sekadar angka di kalender, melainkan simbol perjuangan, pemikiran mendalam, dan konsensus nasional dalam membentuk identitas bangsa.
Lahirnya Pancasila bukan sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu malam. Ia merupakan hasil dari serangkaian perdebatan, diskusi mendalam, serta semangat persatuan di tengah keberagaman yang luar biasa. Untuk memahami makna hari lahir Pancasila, penting bagi peserta didik — dan seluruh rakyat Indonesia — untuk mengenal lebih dekat para tokoh-tokoh perumus Pancasila dalam sidang BPUPKI tahun 1945.
Mengenal Sidang BPUPKI: Awal Perumusan Dasar Negara
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu BPUPKI. BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah sebuah badan bentukan Jepang pada 1 Maret 1945 untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Dalam sidang-sidangnya, para anggota BPUPKI — yang terdiri dari para tokoh bangsa dari berbagai latar belakang — berdiskusi tentang dasar negara Indonesia merdeka. Dari diskusi inilah kemudian lahir Pancasila, yang menjadi ideologi sekaligus panduan berbangsa dan bernegara.
1 Juni 1945: Ir. Soekarno Memperkenalkan Pancasila
Disajikan teks informasi, peserta didik dapat menyebutkan hari lahir Pancasila dengan tepat: 1 Juni 1945.
Pada tanggal inilah, dalam sidang BPUPKI, Ir. Soekarno berpidato panjang lebar yang kemudian dikenal sebagai Pidato Lahirnya Pancasila. Dalam pidatonya, Soekarno memperkenalkan lima prinsip utama yang menjadi dasar negara, yakni:
-
Kebangsaan Indonesia
-
Internasionalisme atau perikemanusiaan
-
Mufakat atau demokrasi
-
Kesejahteraan sosial
-
Ketuhanan Yang Maha Esa
Dari sinilah istilah Pancasila tercetus — “panca” berarti lima, dan “sila” berarti prinsip atau asas.
Para Tokoh Perumus Pancasila: Pilar Bangsa Indonesia
Disajikan tabel nama-nama tokoh di Indonesia, peserta didik dapat memilih tokoh perumus Pancasila dengan tepat.
Berikut ini adalah tokoh-tokoh utama yang berperan dalam perumusan Pancasila:
1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno adalah tokoh kunci dalam merumuskan Pancasila. Melalui pidatonya pada 1 Juni 1945, Soekarno tidak hanya memperkenalkan nama “Pancasila”, tetapi juga menguraikan lima asas tersebut sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Visi Soekarno sangat jelas: menyatukan bangsa Indonesia yang sangat beragam — dari Sabang sampai Merauke — di bawah satu ideologi yang inklusif dan berkeadilan sosial.
2. Mohammad Yamin
Mohammad Yamin adalah tokoh yang dikenal karena pemikirannya yang cemerlang tentang dasar negara. Dalam usulannya pada 29 Mei 1945, Yamin mengemukakan lima prinsip yang kemudian menjadi inspirasi besar dalam pengembangan Pancasila:
-
Peri Kebangsaan
-
Peri Kemanusiaan
-
Peri Ketuhanan
-
Peri Kerakyatan
-
Kesejahteraan Rakyat
Yamin bahkan telah menyiapkan naskah rancangan Undang-Undang Dasar, yang menunjukkan betapa besar sumbangsihnya dalam perumusan ideologi bangsa.
3. Soepomo
Sebagai seorang ahli hukum terkemuka, Soepomo berperan penting dalam merumuskan dasar-dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, ia menekankan pentingnya integrasi antara negara dan rakyatnya, serta mengusulkan konsep negara integralistik.
Pandangan Soepomo membantu memperkaya diskusi mengenai bentuk negara dan prinsip-prinsip hukum dasar yang menjadi pondasi Indonesia.
4. Mohammad Hatta
Dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Mohammad Hatta juga punya kontribusi besar dalam penyusunan Pembukaan UUD 1945.
Hatta menekankan pentingnya nilai demokrasi, kemerdekaan, dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia dalam negara Indonesia merdeka. Peran Hatta dalam menegaskan prinsip-prinsip tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari semangat Pancasila.
5. Achmad Soebardjo
Achmad Soebardjo adalah salah satu tokoh muda yang cerdas dan berpikiran maju. Ia terlibat dalam penyusunan naskah Pembukaan UUD 1945 bersama Mohammad Hatta dan tokoh lainnya.
Keterlibatan Achmad Soebardjo memperkuat aspek diplomasi dan keterbukaan dalam perumusan dasar negara, yang menjadi sangat penting untuk Indonesia yang baru merdeka.
Proses Dinamis di Balik Perumusan Pancasila
Perjalanan merumuskan Pancasila bukanlah proses yang sederhana. Banyak ide, usulan, dan perdebatan sengit yang terjadi.
Beberapa tema besar yang menjadi perhatian dalam perdebatan saat itu antara lain:
-
Bagaimana memastikan keadilan sosial di tengah perbedaan ekonomi masyarakat?
-
Bagaimana mempertemukan nilai agama dan sekularisme dalam satu dasar negara?
-
Bagaimana membentuk pemerintahan yang demokratis namun tetap kuat dan stabil?
Sidang-sidang BPUPKI, terutama pada Mei hingga Juni 1945, mencerminkan dinamika luar biasa dalam mencari titik temu di antara keberagaman.
Pentingnya Memahami Hari Lahir Pancasila untuk Generasi Muda
Mengapa penting bagi peserta didik untuk memahami hari lahir Pancasila dan mengenal para perumusnya?
Jawabannya sederhana: karena Pancasila adalah identitas dan panduan hidup bangsa Indonesia.
Tanpa memahami nilai-nilai ini, generasi muda akan kehilangan arah di tengah tantangan zaman modern.
Nilai-nilai seperti gotong-royong, keadilan sosial, penghormatan terhadap keberagaman, hingga semangat nasionalisme, semuanya terkandung dalam Pancasila.
Oleh karena itu, pendidikan tentang Pancasila harus dilakukan sedini mungkin, tidak hanya sebagai teori, tetapi juga melalui praktik kehidupan sehari-hari.
Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Pancasila bukan hanya dibahas di dalam kelas, tetapi juga harus dihidupi dalam tindakan nyata.
Beberapa contoh penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
-
Menghargai perbedaan suku, agama, dan budaya.
-
Bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah.
-
Membantu sesama yang membutuhkan, sebagai bentuk keadilan sosial.
-
Beribadah sesuai kepercayaan masing-masing dengan saling menghormati.
-
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan.
Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, kita turut menjaga dan memperkuat eksistensi Pancasila sebagai dasar negara.
Tantangan Pancasila di Era Modern
Di tengah derasnya arus globalisasi, nilai-nilai Pancasila menghadapi tantangan besar.
Perkembangan teknologi, budaya asing, serta pergeseran nilai sosial berpotensi mengikis semangat kebangsaan jika tidak diantisipasi dengan baik.
Namun, di sisi lain, Pancasila tetap relevan. Ia menjadi filter yang memisahkan mana pengaruh positif dari globalisasi yang bisa diadopsi, dan mana yang harus ditolak demi menjaga identitas bangsa.
Oleh karena itu, memperingati hari lahir Pancasila setiap tahun tidak boleh hanya menjadi seremonial belaka, tetapi juga menjadi momentum refleksi nasional untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan
Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945, sebuah momen bersejarah yang menjadi tonggak berdirinya bangsa Indonesia.
Di balik kelahirannya, terdapat peran besar para tokoh seperti Ir. Soekarno, Mohammad Yamin, Soepomo, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo, yang dengan gagasan, keberanian, dan kecintaan terhadap tanah air, berhasil merumuskan dasar negara yang mampu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Disajikan teks informasi, peserta didik dapat menyebutkan hari lahir Pancasila dengan tepat, yakni 1 Juni 1945, dan dengan tabel nama tokoh, dapat memilih perumus Pancasila dengan benar. Memahami sejarah ini bukan hanya sekadar hafalan, melainkan membangun kesadaran bahwa Pancasila adalah jiwa bangsa, yang harus terus hidup dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan seluruh rakyat Indonesia.