Penulisan Kutipan Tidak Langsung dan Sumber Rujukanya, Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka – Pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP memiliki banyak aspek yang perlu dikuasai oleh para siswa, termasuk kemampuan menulis yang baik dan benar. Salah satu aspek penting dalam menulis adalah kemampuan menggunakan kutipan tidak langsung dan menyertakan sumber rujukan dengan tepat. Hal ini tidak hanya memperkaya tulisan, tetapi juga memperkuat keabsahan dan kepercayaan pembaca terhadap informasi yang disampaikan. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas mengenai penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukannya, serta pentingnya penerapannya dalam menulis karya tulis di kelas X SMP berdasarkan Kurikulum Merdeka.
Pertama-tama, kutipan tidak langsung merupakan salah satu cara untuk mengutip ide atau informasi dari sumber lain dalam tulisan kita. Berbeda dengan kutipan langsung yang mengutip langsung kata-kata dari sumbernya, kutipan tidak langsung menggunakan kata-kata kita sendiri untuk mengungkapkan ide atau informasi yang diperoleh dari sumber tersebut. Dalam penulisan kutipan tidak langsung, sangat penting untuk menyebutkan sumber rujukan dengan jelas agar pembaca dapat memverifikasi informasi yang disampaikan.
Selain itu, pentingnya menyertakan sumber rujukan dalam penulisan juga tidak dapat diabaikan. Sumber rujukan merupakan referensi yang digunakan untuk mendukung dan memperkuat argumen yang disampaikan dalam tulisan. Dengan menyebutkan sumber rujukan yang valid, pembaca akan lebih percaya dan menganggap tulisan kita memiliki dasar yang kuat. Oleh karena itu, siswa kelas X SMP perlu mempelajari cara mengutip sumber rujukan dengan benar, seperti mencantumkan nama pengarang, judul buku atau artikel, serta tahun terbitnya.
Dalam Kurikulum Merdeka, penguasaan penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa kelas X SMP. Melalui pemahaman dan penerapan yang tepat, siswa dapat menghasilkan karya tulis yang lebih kredibel dan informatif. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan membahas secara lebih mendalam mengenai penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka, serta memberikan contoh-contoh penerapannya dalam menulis karya tulis.
PENULISAN KUTIPAN TIDAK LANGSUNG DAN SUMBER RUJUKANNYA
Sebagai teks yang bersifat ilmiah, laporan hasil observasi harus menyajikan data yang akurat. Salah satu cara untuk menyajikan data yang akurat sebagai pendukung hasil observasi, kalian dapat menggunakan sumber lain baik berupa buku dan artikel cetak, maupun sumber digital. Perhatikan kutipan teks berikut:
1. Kunang-kunang betina ada yang mempunyai sayap dan tidak mempunyai sayap sehingga tidak selalu terbang (Borror & White 1970, 37).
2. Esig (1958, 78) menyatakan bahwa spesies kunang-kunang sering ditemukan di daerah dengan kelembapan tinggi dan hangat, seperti kolam, sungai, payau, lembah, parit, dan padang rumput.
Kedua kalimat tersebut merupakan kutipan tidak langsung yang digunakan oleh penulis. Kutipan tidak langsung adalah penggunaan pendapat seorang penulis atau tokoh berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Untuk membuat kutipan tidak langsung, kita harus memahami terlebih dahulu informasi yang akan dikutip. Setelah itu, tulislah inti dari informasi tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. Kalian juga dapat mengubah struktur kalimatnya menjadi kalimat pasif atau sebaliknya.
Kutipan tidak langsung yang dituliskan dalam teks dapat menggunakan dua format pada contoh kalimat di atas. Kalimat pertama mencantumkan sumber kutipan dalam tanda kurung pada akhir kalimat berupa nama belakang pengarang, tahun penerbitan, dan halaman sumber kutipan. Kutipan tersebut diambil dari tulisan karya Borror dan White tahun 1970 pada halaman 37.
Kalimat kedua mencantumkan nama belakang penulis sumber kutipan di luar tanda kurung dan mencantumkan tahun serta halaman kutipan dalam tanda kurung. Kutipan tersebut merupakan pernyataan dari karya yang ditulis Esig tahun 1958 pada halaman 78. Semua sumber kutipan harus dicantumkan pada daftar pustaka untuk menghindari plagiarisme atau pengambilan karya orang lain tanpa izin. Jika di tuliskan dalam daftar pustaka, sumber kutipan tersebut ditulis sebagai berikut:
Borror DJ, White RE. 1970. Peterson Field Guides: Insects. Boston: Houghton Mifflin.
Essig, EO. 1958. College Entomology. 5th ed. New York: MacMillan.
Penulisan daftar pustaka mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota penerbit, dan nama penerbit secara berurutan. Jika kalian mengutip sumber dari internet, sumber tersebut dapat ditulis seperti contoh berikut:
Sumber berupa karya ilmiah
Wijayanti, Anik. 2015. Kajian Habitat dan Aktivitas Kemunculan KunangKunang dengan Observasi Cuaca Skala Mikro di Kawasan Situ
Gunung,Kabupaten Sukabumi. Skripsi pada Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB.
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/75574/G15awi.pdf
melalui google cendekia. Diunduh pada tanggal 1 Juli 2020.
Sumber berupa artikel
Trim, Bambang. 2014. “Harga Sebuah Impian Menulis”. Manistebu,
11 April 2014, dilihat 12 April 2014. <http://manistebu.wordpress. com/2014/04/11/harga-sebuah-impian-menulis/>.
Tanggal pengaksesan penting untuk dicantumkan. Sumber dari internet bersifat dinamis sehingga sewaktu-waktu dapat menghilang atau berubah.
Format penulisan kutipan dan daftar pustaka yang disampaikan di atas menggunakan format Chicago Manual Style (CMS) edisi ke-16. Selain CMS, terdapat banyak jenis format penulisan kutipan dan daftar pustaka yang digunakan di seluruh dunia, antara lain APA (American Psychological Association) dan MLA (Modern Language Association). Setiap lembaga biasanya menentukan jenis format yang digunakan, termasuk dalam kegiatan lomba karya tulis ilmiah. Jika kalian akan mengirimkan karya tulis ilmiah, perhatikanlah aturan yang ditetapkan oleh panitia secara saksama
Latihan
Ubahlah informasi berikut menjadi kutipan tidak langsung. Lalu, tuliskanlah sumber kutipan tersebut sesuai dengan aturan!
Contoh
Orang Mollo tak akan menebang pohon madu karena diibaratkan sebagai kulit dan rambut, apalagi madu yang dihasilkannya memberikan
banyak manfaat. Lebih jauh, orang Mollo memperlakukan pohon madu dengan penghargaan yang sangat tinggi. Mereka mengibaratkan lebah madu sebagai Feotany atau anak perempuan raja.
Sumber informasi:
Buku berjudul Mollo, Pembangunan dan Perubahan Iklim: Usaha Rakyat Memulihkan Alam Rusak karya Siti Maemunah yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada tahun 2015. Informasi tersebut muncul di halaman 70.
Kutipan:
Orang Mollo menganggap pohon madu seperti kulit dan rambut yang sangat berharga. Mereka juga menganggap lebah madu sebagai putri
raja atau Feotany (Maemunah 2015:70)
Informasi 1
Semut rangrang bukan sembarang semut. Mereka unik dan berbeda dari jenis semut lainnya. Manusia telah menggunakan jasa mereka
dalam perkebunan berabad-abad yang lalu. Tercatat, sekitar tahun 300 Masehi di Canton (China), semut ini digunakan untuk mengusir
hama pada tanaman jeruk. Orang mengambil sarang-sarang semut ini dari hutan, memperjualbelikannya, lalu meletakkannya di pohon-pohon jeruk jenis unggul. Teknik yang sama tetap dilakukan sampai abad ke-12, dan masih diterapkan di selatan China sampai saat ini.
Sumber infomasi:
Mengenal Serangga di Sekitar Kita karya S. Djoewari yang diterbitkan oleh Alprin pada tahun 2020. Informasi tersebut terdapat pada halaman 58.
Kutipan Tidak Langsung Informasi 1
Sejak ratusan tahun lalu semut rangrang dimanfaatkan oleh manusia, khususnya orang Tionglok Selatan, untuk mengusir hama pada tanaman jeruk (Djoewari 2020: 58).
Informasi 2
Pengetahuan rendah yang dimiliki oleh petani apel tentang penggunaan pestisida yang dilakukan secara intensif memberikan peluang mereka untuk bertindak atau berperilaku tidak baik terhadap lingkungannya. Kurangnya pengetahuan mereka tentang serangga polinator yang berfungsi membantu penyerbukan, me nyebabkan banyak serangga yang disemprot dengan pestisida. Kurangnya pengetahuan petani apel tentang manfaat tumbuhan penutup tanah tertentu yang merupakan habitat serangga polinator, membuat mereka menyiangi semua
tumbuhan penutup tanah dan menjadikannya makanan ternak.
Sumber informasi:
Buku Serangga Polinator karya Budi Purwantiningsih yang diterbitkan oleh Universitas Brawijaya Press pada tahun 2014. Informasi
tersebut terdapat pada Halaman 101 s.d. 102.
Kutipan tidak langsung informasi 2
Kebiasaan petani menggunakan pestisida berlebihan dan menyiangi semua tumbuhan penutup tanah dapat membahayakan populasi serangga polinator (Purwatiningsih 2014: 101–102).
Kesimpulan
Dalam pembahasan mengenai penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan dalam bahasa Indonesia SMP kelas X Kurikulum Merdeka, dapat disimpulkan bahwa kemampuan ini sangat penting dalam mengembangkan keterampilan menulis yang baik dan benar. Penulisan kutipan tidak langsung memungkinkan para siswa untuk mengutip ide atau informasi dari sumber lain dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri, sementara menyertakan sumber rujukan memberikan kepercayaan dan keabsahan pada tulisan yang ditulis.
Dengan menggunakan kutipan tidak langsung, siswa dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam menyusun kalimat dan menggambarkan pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari. Kemampuan ini juga memperlihatkan bahwa siswa mampu memilah informasi penting, menyampaikannya dengan kata-kata mereka sendiri, dan menjaga keutuhan pemikiran asli. Selain itu, dengan menyertakan sumber rujukan yang tepat, siswa memperlihatkan bahwa mereka mampu melakukan riset, mengidentifikasi sumber yang valid, dan menghargai kontribusi penulis asli.
Penerapan penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan dalam Kurikulum Merdeka juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kritis dan akademis siswa. Dalam menulis karya tulis, siswa dituntut untuk mencari, memilih, dan menggunakan sumber-sumber informasi yang relevan dan terpercaya. Hal ini tidak hanya memperkaya konten tulisan, tetapi juga melatih siswa dalam menyampaikan informasi secara objektif dan transparan. Dengan penguasaan penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan, siswa dapat menghasilkan karya tulis yang lebih kredibel, memperkuat argumen, dan memberikan sumbangsih yang berarti dalam dunia literasi.
Dengan demikian, penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan menjadi aspek penting dalam pengembangan keterampilan menulis siswa kelas X SMP berdasarkan Kurikulum Merdeka. Kemampuan ini tidak hanya memperkaya tulisan, tetapi juga memperkuat kepercayaan pembaca terhadap informasi yang disampaikan. Melalui pemahaman yang baik dan penerapan yang tepat, siswa dapat menghasilkan karya tulis yang kredibel, informatif, dan berkontribusi dalam mengembangkan literasi di Indonesia.
Pertanyaan dan Jawaban
Apa bedanya antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung dalam penulisan?
Kutipan langsung adalah pengutipan kata-kata langsung dari sumbernya, sementara kutipan tidak langsung menggunakan kata-kata kita sendiri untuk mengungkapkan ide atau informasi yang diperoleh dari sumber tersebut.
Mengapa penting untuk menyertakan sumber rujukan dalam penulisan?
Menyertakan sumber rujukan dalam penulisan penting untuk memperkuat keabsahan dan kepercayaan pembaca terhadap informasi yang disampaikan. Hal ini juga menunjukkan penghargaan terhadap kontribusi penulis asli dan memungkinkan pembaca untuk memverifikasi informasi yang disampaikan.
Apa saja informasi yang perlu disertakan dalam sumber rujukan?
Dalam sumber rujukan, informasi yang perlu disertakan antara lain nama pengarang, judul buku atau artikel, dan tahun terbitnya. Jika memungkinkan, dapat pula mencantumkan halaman atau paragraf spesifik yang diambil dari sumber tersebut.
Bagaimana penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan dapat membantu mengembangkan keterampilan menulis siswa?
Penulisan kutipan tidak langsung memperlihatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat, memahami materi, dan mengutip informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri. Sementara itu, menyertakan sumber rujukan melatih siswa dalam melakukan riset, memilih sumber yang valid, dan menyampaikan informasi secara objektif. Kedua keterampilan ini memperkaya tulisan dan membangun kepercayaan pada pembaca.
Bagaimana penerapan penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan mendukung Kurikulum Merdeka di kelas X SMP?
Penerapan penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan sesuai dengan Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kritis dan akademis siswa. Melalui penguasaan kemampuan ini, siswa dapat mencari, memilih, dan menggunakan sumber informasi yang relevan dan terpercaya. Hal ini memperkuat argumen dalam tulisan dan melatih siswa dalam menyampaikan informasi secara obyektif dan transparan.