Kunci Jawaban Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X Kurikulum Merdeka Aktivitas 1.3 – Untuk melakukan pengukuran yang akurat dan presisi, diperlukan penggunaan alat pengukur panjang yang tepat. Dua alat yang sering digunakan dalam konteks ini adalah jangka sorong dan mikrometer sekrup. Kedua alat ini memiliki fungsi yang berbeda namun sama-sama efektif dalam mengukur panjang benda dengan tingkat kepresisian yang tinggi.
Pada artikel ini kita akan belajar tentang cara mengukur menggunakan alat ukur Panjang melalui pembahasan soal. Pembahasan soal ini terdapat pada buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X Kurikulum Merdeka. Berikut adalah pembahasan soal selengkapnya. Selamat Membaca !
Kunci Jawaban Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X Kurikulum Merdeka Aktivitas 1.3 Halaman
Aktivitas 1.3
Untuk memilih alat ukur apa yang digunakan dalam kegiatan pengukuran, Kalian perlu mempertimbangkan besaran apa yang diukur. Pada kasus ini, Kalian harus memilih alat ukur panjang apa yang cocok digunakan untuk mengukur diameter baut. Sebelum mempertimbangkannya, Kalian perlu mengetahui cara mengukur menggunakan alat ukur panjang berikut.
A. Jangka Sorong
Carilah informasi mengenai:
1. Komponen-komponen pada jangka sorong Tuliskanlah nama komponen-komponen jangka sorong beserta fungsinya!
Baca Juga : Kegiatan 1 Membaca Laporan Hasil Observasi Kunang-Kunang, Bahasa Indonesia Kelas X
2. Nilai skala terkecil pada alat ukur
Perhatikan kembali Gambar 1.6, pada alat ukur jangka sorong terdapat dua skala. Skala yang letaknya di atas (komponen nomor 4) disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai cm pada alat ukur tersebut. Sementara skala yang letaknya di bawah (komponen nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala mm.
Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6, kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius
3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran
Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat ditentukan dengan cara:
Untuk alat ukur yang memiliki skala nonius, ketidakpastiannya adalah skala terkecil noniusnya.
Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan jangka sorong.
4. Cara mengukur menggunakan jangka sorong
Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran jangka sorong.
5. Membaca pengukuran
Perhatikan Gambar 1.7 di samping.
Diameter sebuah benda diukur dengan menggunakan jangka sorong.
6. Menuliskan hasil pengukuran
Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran adalah sebagai berikut.
Tuliskanlah hasil pengukuran jangka sorong sesuai dengan aturan cara penulisan hasil pengukuran di atas.
B. Mikrometer Sekrup
Carilah informasi mengenai:
1. Komponen-komponen yang ada pada mikrometer sekrup (lihat Gambar 1.8).
Tuliskanlah nama komponen-komponen mikrometer sekrup beserta fungsinya!
2. Nilai skala terkecil pada alat ukur.
Perhatikan kembali Gambar 1.7, pada alat ukur mikrometer sekrup terdapat dua skala. Skala yang letaknya di kiri dan arah pembacaan skalanya horizontal (komponen nomor 5) disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai 1 mm pada alat ukur tersebut.
Sementara di kanan dan arah pembacaan skalanya vertikal (komponen nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala yang bernilai 0,01 mm.
Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6, kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius
3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran
Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat ditentukan sama seperti jangka sorong.
Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan mikrometer sekrup.
4. Cara mengukur menggunakan mikrometer sekrup.
Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup.
5. Membaca pengukuran.
Diameter benda diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup.
Baca Juga : Teks Laporan Observasi: Menjelajahi Keajaiban Detil dalam Pengamatan
6. Menuliskan hasil pengukuran.
Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran ditunjukkan pada persamaan 1.2.
Tuliskanlah hasil pengukuran mikrometer sekrup sesuai dengan aturan cara penulisan hasil pengukuran di atas.
Kalian dapat mencoba untuk membandingkan penggunaan alat ukur panjang untuk mengukur panjang dari beberapa benda yang ada di sekitar Kalian, misalnya botol dan buku tulis.
Jawaban :
A. Jangka Sorong
1 | (1) Rahang dalam – mengukur tebal dan diameter luar benda.
(2) Rahang luar – mengukur diameter dalam benda. (3) Pengukur kedalaman (Depth probe) – mengukur kedalaman benda. (4) Skala utama cm – mengukur skala utama (satuan cm). (5) Skala utama inci – mengukur skala utama (satuan inci). (6) Skala nonius inci – mengukur skala nonius (satuan inci). (7) Skala onius 0,1 mm – mengukur skala nonius (satuan inci). (8) Pengunci – mengunci alat ukur. |
2 | NST skala utama 0,1 mm, NST skala nonius 0,01 cm. |
3 | 0,01 cm. |
4 | Cara menggunakan jangka sorong
(1) Menjepit benda diantara rahang tetap dan geser. (2) Mengunci hasil pengukuran. (3) Menetapkan nol skala nonius sebagai acuan pengukurannya. (4) Lihat satu ukuran skala utama yang berada tepat pada nol skala nonius, hasil pembacaan merupakan nilai skala utama. (5) skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama merupakan nilai skala nonius. (6) menjumlahkan nilai skala utama dengan 0,01 × nilai skala nonius. |
5 | SU = 2,00 cm, SN = 1 × 0,01 = 0,01 cm, HP = 2,01 cm. |
6 | Hasil pengukuran = ( 7,25 ± 0,01 ) cm. |
Baca Juga : Dalam Rimba Bunyi: Menggali Keunikan dan Keindahan Tonggeret (Cicadidae)
B. Mikrometer Sekrup
1 | (1) Landasan (Anvil) – sebagai penahan benda.
(2) Poros (Spindle) – menjepit benda yang diukur. (3) Bingkai (Frame) – penghubung landasan dengan komponen lainnya. (4) Kunci (Lock) – mengunci p oros agar tidak bergeser. (5) Selubung dalam (Sleeve) – lintasan selubung luar dan tempat skala utama, dan skala utama – mengukur skala utama. (6) Skala nonius – mengukur skala nonius. (7) Selubung luar (Thimble) – tempat skala nonius yang dapat berputar dan bergeser. (8) Roda bergerigi (Ratchet) – membatasi pergeseran poros (spindle) berlebih terhadap benda. |
2 | NST skala utama 0,5 mm, NST skala nonius 0,01 mm. |
3 | 0,01 mm. |
4 | Cara menggunakan mikrometer sekrup
(1) Menjepit benda di antara landasan (anvil) dan poros (spindle), serta menguncinya. (2) Lihat satu ukuran skala utama yang berada tepat di samping selubung luar hasil pembacaan merupakan nilai sakla utama. (3) skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama merupakan nilai skala nonius. |
5 | SU = 7,00 mm, SN = 25 × 0,01 mm, HP = 7,25 mm. |
6 | Hasil pengukuran = ( 7,25 ± 0,01 ) mm. |
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan soal yang dapat disajikan tentang bagaimana pengukuran yang dapat dilakukan menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup. Selamat belajar !
Baca Juga : Kunci Jawaban Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X Kurikulum Merdeka Aktivitas 1.1. Macam-macam Alat Ukur
Disclaimer :
- Kunci jawaban dan pembahasan pada artikel ini mungkin akan berbeda dengan kunci jawaban sumber lain.
- Artikel ini dapat menjadi salah satu bahan referensi dalam menjawab soal bukan sebagai acuan utama dan satu-satunya.
- Kunci jawaban ini tidak mutlak kebenarannya.