Kunci Jawaban Menelaah Majas Pada Puisi Padamu Jua – Halo sobat kurikulum merdeka.id, pada pembahasan kali ini kalian akan belajar tentang majas atau gaya bahasa pada puisi.
Bacalah dan pahami materi tentang majas di bawah ini. Setelah itu lakukanlah telaah gaya bahasa yang terdapat puisi Padamu Jua untuk mengukur pemahaman kalian setelah membaca materi tersebut.
Langsung saja kita akan masuk dalam pembahasan soal tentang kunci jawaban menelaah majas pada puisi Padamu Jua yang terdapat pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X Kurikulum Merdeka. Yuk kita simak bersama !
Kunci Jawaban Menelaah Majas Pada Puisi Padamu Jua Halaman 165
Memahami Diksi dalam Teks Puisi yang Dibacakan
Memahami diksi dalam teks puisi yang dibacakan dengan kritis dan reflektif
Baca Juga : Kunci Jawaban Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
Kegiatan 1
Apakah kalian dapat memahami teks puisi “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono di atas? Untuk memahami suatu puisi, kalian harus menelaah makna pilihan kata yang terdapat di dalamnya. Setiap kata dalam puisi dipilih dengan cermat oleh penyair dengan berbagai pertimbangan.
Hal tersebut bertujuan memunculkan efek dan makna tertentu. Untuk itu, penyair sering menggunakan gaya bahasa (majas), pengimajian, kata konkret, dan kata konotatif untuk mendukung makna puisi yang ingin disampaikannya. Berikut penjelasan mengenai hal tersebut.
1. Majas (gaya bahasa)
Majas atau gaya bahasa merupakan bahasa kiasan yang digunakan untuk menampilkan efek tertentu bagi pembacanya. Untuk lebih memahami majas/gaya bahasa dalam puisi, kalian dapat berlatih menganalisis majas dalam pembacaan teks puisi karya Amir Hamzah. Mintalah satu satu teman kalian untuk membacakan teks puisi di bawah ini!
Padamu Jua
Karya Amir Hamzah
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Baca Juga : Kunci Jawaban Membandingkan Dua Teks Untuk Memahami Konsep Puisi
Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu
Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai
Menunggu seorang diri
Lalu waktu-bukan giliranku
Mati hari-bukan kawanku …
Secara berkelompok, kalian dapat berlatih menelaah majas dalam puisi karya Amir Hamzah di atas pada isian tabel berikut.
Tabel 6.4 Telaah majas dalam puisi Padamu Jua
Baca Juga : Kunci Jawaban Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Teks Biografi Mohammad Hatta
Jawaban :
No | Jenis majas | Teks dalam puisi | Alasan |
1 | Personifikasi | Kasihmu sunyi/
menunggu seorang diri |
Kiasan yang mempersamakan sesuatu dengan manusia yang dapat berbuat, melakukan suatu hal, dan sebagainya. |
2 | Simile/ perumpamaan | Serupa dara dibalik tira | Majas perbandingan atau perumpamaan, yaitu ungkapan yang menyamakan suatu hal dengan hal lain melalui penggunaan kata-kata pembanding: bagai, bak, seperti, seumpama, laksana, dll. |
3 | Metafora | Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap |
Kiasan yang bersifat langsung, tidak menggunakan kata-kata pembanding |
4 | Repetisi | Rindu rasa
Rindu rupa |
Menggunakan pengulangan kata-kata untuk memberi efek penegasan atau penguatan. |
5 | Hiperbola | Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang Pulang kembali aku padamu |
Majas yang memberi penekanan dengan melebih-lebihkan suatu hal. |
Baca Juga : Latihan Pemahaman Lingkup Numerasi Beserta Cerita Reflektif
Kesimpulan
Nah, demikianlah pembahasan tentang kunci jawaban menelaah majas pada puisi Padamu Jua yang terdapat pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Semoga dengan pembahasan soal di atas dapat menambah pengetahuan kalian mengenai majas atau gaya bahasa. Sehingga akan lebih mudah memahami materi yang akan disampaikan. Selamat belajar !
Disclaimer : Jawaban dalam pembahasan soal di atas merupakan salah satu referensi dalam menjawab soal dan bukan sebagai acuan utama. Oleh karena itu jawaban di atas tidak mutlak kebenarannya dan masih bisa dikembangkan.