Kunci Jawaban Merumuskan Karakteristik Biografi dari Teks Biografi I Gusti Ngurah Rai – Halo sobat kurikulum merdeka.id, pembahasan kali ini adalah tentang merumuskan ciri dari biografi.
Kalian akan belajar melalui teks Biografi I Gusti Ngurah Rai. Sebelumnya bacalah dan pahami terlebih dahulu teks di bawah, lalu jawablah beberapa soal tekait sebagai panduan.
Langsung saja kita akan masuk dalam pembahasan soal tentang kunci jawaban merumuskan karakteristik biografi dari teks biografi I Gusti Ngurah Rai yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia kelas X yaitu buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Yuk kita simak bersama !
Kunci Jawaban Merumuskan Karakteristik Biografi dari Teks Biografi I Gusti Ngurah Rai Halaman 118
Setelah memahami pengertian biografi di atas, kalian juga dapat merumuskan beberapa ciri atau karakteristik biografi. Untuk itu, silakan baca dengan saksama contoh teks biografi tokoh pahlawan I Gusti Ngurah Rai berikut. Kemudian, bentuk kelompok yang terdiri atas 4—5 siswa. Berdiskusilah untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawahnya.
Baca Juga : Kunci Jawaban Pengertian Biografi dari Beberapa Sumber
Biografi I Gusti Ngurah Rai
I Gusti Ngurah Rai lahir di Badung, Bali, 30 Januari 1917. Ia merupakan keturunan bangsawan. Ayahnya, I Gusti Ngurah Patjung, adalah seorang camat Petang. Sejak kecil,
I Gusti Ngurah Rai tertarik dengan dunia militer. Karena itu, setelah menyelesaikan pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Denpasar dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Malang, ia kemudian bergabung dengan sekolah kader militer, Prayodha Bali, Gianyar yang memang diisi oleh para pemuda dari kalangan bangsawan lokal. Pada tahun 1940, Ngurah Rai akhirnya lulus dan dilantik sebagai Letnan II. Selepas itu, ia melanjutkan pendidikan kembali di Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO), Magelang dan Pendidikan Artileri, Malang.
Pada masa pendudukan Jepang, I Gusti Ngurah Rai bekerja sebagai pegawai Mitsui Hussan Kaisya, perusahaan yang bergerak di bidang pembelian padi rakyat. Ia tidak bergabung dengan laskar kemiliteran bentukan Jepang, tetapi menghimpun pemuda-pemuda Bali dalam Gerakan Anti Fasis (GAF). Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Badan Keamanan Rakyat (BKR) berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan I Gusti Ngurah Rai ditunjuk sebagai Komandan TKR Wilayah Sunda Kecil (meliputi Bali dan Nusa Tenggara). Sebagai Komandan TKR Sunda Kecil, Ngurah Rai merasa perlu untuk melakukan konsolidasi dengan pimpinan TKR pusat yang saat itu bermarkas di Yogyakarta. Sampai di Yogyakarta, Ngurah Rai dilantik menjadi Komandan Resimen Sunda Kecil berpangkat letnan kolonel.
Kembali dari Yogyakarta dengan bantuan persenjataan, Ngurah Rai mendapati bahwa Belanda telah menduduki Bali dengan memengaruhi raja-raja Bali. Bersama Ciung Wanara, pasukan kecil yang dibentuknya, Ngurah Rai pada tanggal 18 November 1946 menyerang Tabanan dan berhasil membuat satu datasemen Belanda bersenjata lengkap menyerah. Pertempuran tersebut dilatarbelakangi dengan kekecewaan Ngurah Rai atas hasil dari perjanjian Linggarjati antara Belanda dan pemerintah Indonesia. Dalam perjanjian tersebut, pemerintah Belanda mengakui kekuasaan Indonesia yang meliputi Pulau Jawa, Madura, dan Sumatra. Akan tetapi, Bali hanya diakui menjadi bagian dari negara Indonesia Timur buatan Belanda.
Baca Juga : Kunci Jawaban Memasangkan Balon Ucapan dengan Orang yang Tepat
Kekalahan di pertempuran tersebut memicu Belanda untuk membalas dengan mengerahkan seluruh kekuatannya yang ada di Pulau Bali dan Lombok. Sebanyak kurang lebih 2.000 pasukan bersenjata lengkap dan sejumlah pesawat terbang, Belanda pun menyerang Ngurah Rai dan pasukan kecilnya. Dalam pertempuran tersebut, pertahanan demi pertahanan yang dibentuk Ngurah Rai hancur. Di Desa Margarana, pertahanan terakhir Ciung Wanara, Ngurah Rai dan pasukannya berhasil dikalahkan. Perang tersebut akhirnya dikenal dengan Perang Puputan Margarana karena sebelum gugur Ngurah Rai sempat meneriakkan kata puputan yang berarti perang habis-habisan sampai mati. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 20 November 1946.
Berkat jasanya tersebut, Ngurah Rai mendapatkan gelar Bintang Mahaputra dan dinaikkan pangkatnya menjadi Brigjen TNI (anumerta). Tak hanya itu, ia juga mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 63/TK/1975 tanggal 9 Agustus 1975. Nama I Gusti Ngurah Rai juga dijadikan sebagai nama bandara dan nama jalan utama di Bali serta gambarnya tertera diuang pecahan lima puluh ribu rupiah. Ada pula acara tahunan yang diselenggarakan setiap 20 November sebagai momen mengingat sejarah Puputan Margarana.
Berdasarkan teks biografi di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut dalam bentuk ulasan!
1. Apa saja yang diceritakan dalam biografi tersebut? Jelaskan!
2. Menurut kalian, apa manfaat dan tujuan ditulisnya biografi tersebut?
3. Isi biografi tersebut ditulis berdasarkan fakta ataukah imajinasi? Jelaskan alasannya!
4. Menurut kalian, apakah isi biografi untuk tokoh atau sosok tersebut sudah tepat dan lengkap? Jelaskan alasannya!
5. Menurut kalian, apakah bahasa yang digunakan dalam biografi tersebut sudah tepat? Jelaskan alasannya!
Baca Juga : Kunci Jawaban Menentukan Jenis Paragraf pada Teks “Pentingnya Air bagi Tubuh Kita”
Jawaban :
1. Hal-hal yang diceritakan dalam biografi di atas :
Identitas I Gusti Ngurah Rai
Latar belakang Pendidikan I Gusti Ngurah Rai
Pekerjaan dan organisasi yang dihimpun oleh I Gusti Ngurah Rai
Kiprah I Gusti Ngurah Rai di kemiliteran dalam pertempuran melawan Belanda
Penghargaan yang diterima Igusti Ngurah Rai
2. Manfaat dan tujuan ditulisnya biografi di atas :
Manfaat | Tujuan |
Lebih mengenal toko, meneladani tokoh, dan menghargai jasa-jasa tokoh. | Memberikan motivasi dan edukasi kepada pembaca supaya menghargai jasa-jasa tokoh.
Memberi informasi mengenai identitas, Riwayat Pendidikan, jasa-jasa yang dilakukan tokoh dan peristiwa-peristiwa penting yang dialami tokoh. |
3. Isi biografi di atas ditulis berdasarkan fakta yaitu menceritakan tentang biografi pahlawan bangsa.
4. Isi biografi di atas sudah cukup tepat dan lengkap karena dalam biografi telah menceritakan tentang identitas, latar Pendidikan, karir, peristiwa-peristiwa penting yang dialami berserta waktu dan tempat kejadian, sampai penghargaan yang diterima oleh tokoh.
5. Bahasa yang digunakan sudah tepat. Bahasa yang digunakan jelas, lugas, dan mudah dipahami oleh pembaca.
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan tentang kunci jawaban merumuskan karakteristik biografi dari teks biografi I Gusti Ngurah Rai yang terdapat pada pada buku Bahasa Indonesia kelas X yaitu buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Semoga dengan pembahasan soal di atas dapat menambah pengetahuan mengenai memahami tentang karakteristik biografi. Sehingga akan lebih mudah memahami materi yang akan disampaikan selanjutnya. Selamat belajar !
Baca Juga : Kunci Jawaban Memasangkan Balon Ucapan dengan Orang yang Tepat
Disclaimer : Jawaban dalam pembahasan soal di atas merupakan salah satu referensi dalam menjawab soal dan bukan sebagai acuan utama. Oleh karena itu jawaban di atas tidak mutlak kebenarannya dan masih bisa dikembangkan.